Pilkada News – Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politica Indonesia, menilai Pemilu 2024 akan berdampak lebih besar terhadap perekonomian dibandingkan pemilu sebelumnya. Selain itu, pemilihan legislatif, presiden, dan daerah diadakan pada tahun yang sama.
“Pemilu 2024 pasti punya efek yang lebih besar dibandingkan 2014 dan 2019. Kenapa? Karena ketika kita bicara 2024, ini pertama kalinya dalam tahun pemilu, pertama pemilu legislatif dan pilpres-nya berbarengan, lalu pertama kalinya pilkada diadakan di tahun yang sama dan serentak. Jadi faktor pengkalinya memang besar sekali,” kata Yunarto dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/10/2022).
Mengutip penelitian Lembaga Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Yunarto mengatakan dampak penyelenggaraan pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi sebenarnya tidak terlalu besar. Dari studi yang dilakukan pada tahun 2014 dan 2019, peningkatannya hanya 0,1% menjadi 0,2%.
“Yang terbesar itu terhadap peningkatan konsumsi secara agregat, itu 1,75% riset LPEM UI terhadap pemilu di tahun 2014. Ternyata efek terhadap konsumsi menarik, saat itu sampai Rp 205 triliun. Dan dapat saya pastikan, 2024 pasti punya efek yang lebih besar,” kata Yunarto.
Pada saat yang sama, sejarah juga mencatat bahwa rata-rata pemenang pilpres sesuai dengan ekspektasi pasar. Jadi secara empiris, bagaimana pasar akan bereaksi jika pemenang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar belum pernah diuji.
“Kebetulan juga, performa IHSG selalu bagus di tahun pemilu, tapi ini bukan karena faktor politik,” tambahnya.
Baca Juga : DPR Sepakat Pemerintah dan Penyelenggara Sepakati Pemilu Serentak 14 Februari 2024
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari pilkadanews.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.