Site icon Informasi Pilkada

Survei Parameter Politik Indonesia, Elektabilitas Golkar Posisi Kedua

Jakarta – Elektabilitas Partai Golkar kembali menempati urutan kedua nasional menggeser Partai Gerindra. Partai berlambang pohon beringin tersebut memiliki elektabilitas mencapai 11,4 persen. Hasil ini didapatkan dari survei yang dilakukan oleh lembaga survei Parameter Politik Indonesia pada awal Februari 2020.

Dalam hasil survei Parameter Politik Indonesia yang terkait dengan partai politik masih menunjukkan PDI Perjuangan tetap menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya, yaitu 25,1 persen.

Sedangkan posisi Partai Golkar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas mencapai 11,4%. Pencapaian Golkar menggeser Partai Gerindra yang dalam survei Parameter Politik itu hanya menempati urutan ketiga dengan perolehan elektabilitas sebesar 10,9 persen.

Baca : Jadi Partai Satu Koma di Survei, Ini Kata NasDem

“PDIP sementara masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi 25,1 persen disusul Partai Golkar dengan 11,2 persen dan Partai Gerindra 10,9 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2/2021).

Selama ini partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu konsisten menjadi partai besar di Indonesia dan tak pernah terlempar dari posisi tiga besar dalam setiap pemilu di Indonesia. Partai Golkar punya kader yang militan dan secara tradisional selalu memiliki pendukung yang setia di berbagai daerah.

Sebaliknya Partai Gerindra justru melorot karena berbagai isu politik yang mendera partai tersebut. Termasuk bergabungnya mereka ke pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.

Selain PDIP, Golkar dan Gerindra, berturut-turut hasil survei Parameter Politik menyebut peroleh partai lain. PKB elektabilitas 8,0, disusul Demokrat 6,0, kemudian PKS 5,8, selanjutnya Nasdem 5,4, PAN (5,1) dan PPP (4,3).

Baca : Elektabilitas Turun, PDIP: Kami Masih Teratas

Partai yang tak mencapai parliamentary threshold antara lain Perindo (1,9 persen), PSI (1,5 persen), Berkarya (1,4 persen), Partai Hanura (1,2 persen) PBB (0,6 persen) Partai Garuda (0,3 persen), PKPI (0,2 persen). Sementara responden yang belum memiliki pilihan (undecided voters) sebanyak 11,2 persen.

Survei Parameter Politik Indonesia itu dilakukan pada Desember 2020 dengan mewawancarai sebanyak 1.200 responden. Pertanyaan yang diajukan antara lain, jika pemilihan umum legislatif dilakukan saat ini, partai politik mana yang akan dipilih.

Responden dalam survei ini adalah masyarakat atau populasi survei yang telah memiliki hak pilih atau suara seperti diatur dalam peraturan perundangan. Kerangka sampel dalam survei ini adalah nomor telepon responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka oleh Parameter Politik dalam survei nasional yang diselenggarakan pada rentang waktu September 2017 hingga Desember 2020.

Hasil survei diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel. Margin of error survei ini sebesar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

(prf/ega)

Exit mobile version