Jakarta – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengungkapkan tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2020 mencapai 76,09 persen. Adapun capaian ini telah mendekati target 77,5 persen dari yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
“Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah mencapai 76,09 persen, naik 7,03 persen dari pemilihan 2015 dengan jumlah 269 daerah yaitu 69,06 persen,” ujar Tito dalam keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).
“Ini saya kira cukup baik karena angka ini mendekati target dan melampaui partisipasi pemilih Pilkada 2015,” imbuhnya
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (20/1), Tito menjelaskan selain mendekati target, keberhasilan Pemilu 2020 ini pun mendapat pujian dari sejumlah pihak. Salah satu apresiasi datang dari Duta Besar Amerika Serikat yang bertemu dengan pihaknya pada pekan lalu.
“Mereka menyampaikan selamat kepada Indonesia, karena selain tertib saat pemungutan suara, kampanye juga, voters turnout ini luar biasa bagi mereka. Mereka aja belum bisa mencapai itu. Dan itu pun masih banyak ekornya,” katanya.
Lebih lanjut Tito menyampaikan angka partisipasi pemilih tersebut menjadi salah satu keberhasilan bangsa Indonesia. Ia pun membandingkan dengan Pemilu Amerika Serikat pada November 2020 dengan partisipasi pemilih sebesar 66,9 persen.
Menurutnya, angka 66,9 persen itu merupakan partisipasi pemilih tertinggi di Pemilu AS selama 120 tahun terakhir. Sementara itu, capaian tertinggi sebelumnya terjadi di Pemilu AS 1900, yakni dengan angka partisipasi pemilih 73,9 persen.
Tito juga membandingkan dengan partisipasi pemilih di Pemilu Korea Selatan yang sebesar 66,2 persen. Ia menyebut angka tersebut merupakan yang tertinggi selama 28 tahun terakhir.
Di Indonesia, secara rinci Tito memaparkan tingkat partisipasi pemilih untuk pemilihan gubernur sebesar 69,67 persen. Provinsi dengan tingkat partisipasi pemilih tinggi adalah Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Kalimantan Utara. Sedangkan provinsi dengan tingkat partisipasi rendah adalah Kalimantan Tengah (59,98 persen), Sumatera Barat (61 persen), dan Kalimantan Selatan (65 persen).
Untuk tingkat kabupaten, Tito menyebut tingkat partisipasi pemilih ada 77,52 persen. Sementara itu, tingkat partisipasi pemilih untuk pemilihan wali kota sebesar 69,04 persen.
Ia juga mengatakan Pilkada 2020 merupakan yang terbesar kedua dari 96 pemilihan yang digelar di berbagai dunia sepanjang 2020. Adapun urutan pertama diraih oleh Amerika Serikat dengan potensi pemilih sebanyak 200 juta, sedangkan potensi pemilih Pilkada 2020 di Indonesia sebanyak 100 juta.
“Dengan tingkat partisipasi 76 persen lebih, artinya hampir 77 juta pemilih yang hadir pada saat hari pemungutan suara se-Indonesia. Ini adalah election nomor dua terbesar di seluruh dunia,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Dolly Kurnia menyatakan pihaknya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
“Komisi II DPR RI menyampaikan ucapan terima kasih kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah khususnya Kementerian Dalam Negeri, KPU RI, Bawaslu RI, DKPP RI, Partai Politik, pasangan calon, Kepolisian Republik Indonesia,” ujarnya.
“Serta Kejaksaan RI, Tentara Nasional Indonesia, Satgas Penanganan COVID-19 dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah ikut berperan dan berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota serentak tanggal 9 Desember 2020 yang dapat dinilai sukses,” pungkasnya.
(akn/ega)