Indramayu – Paslon nomor urut tiga Daniel Mutaqien Syafiuddin dan Taufik Hidayat tumbang di Pilbup Indramayu. Paslon petahana yang diusung Partai Golkar ini hanya menduduki urutan kedua, kalah dari Nina Agustina-Lucky Hakim.
Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Indramayu Iwa Sungkawa menilai kekalahan Daniel-Taufik salah satu faktornya adanya pengkhianatan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Iwa menyebut ada sejumlah kader partai yang tak loyal.
“Ada yang tidak loyal. Dan, faktanya banyak PK (pengurus kecamatan) yang menyeberang mendukung calon lain,” kata Iwa dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (15/12/2020).
Iwa menuding sejumlah ketua PK dan beberapa tokoh penting Golkar menyeberang ke paslon lain. Ia berharap sejumlah kader yang tak loyal mendapat sanksi tegas dari DPD Partai Golkar Jabar dan pusat
“Loyalitas yang dilacurkan inilah yang harus mendapatkan sanksi tegas dari DPP maupun DPD Golkar. Sehingga Partai Golkar Indramayu dapat diselamatkan,” kata Iwa.
Terpisah, Ketua Bidang Pemenangan DPD Partai Golkar kabupaten Indramayu Dudung Indra Ariska mengatakan kegagalan Daniel-Taufik mempertahankan kursi eksekutif di Indramayu harus menjadi bahan evaluasi. Dudung menampik faktor kekalahan Daniel-Taufik bukan lah karena dominasi monopoli kekuasan di tubuh partainya.
“Bukan hanya dominasi dan monopoli kekuasaan ditubuh Partai Golkar yang menjadi kambing hitam atas lepasnya Indramayu satu, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor krusial adalah konflik internal Partai Golkar setelah Musda XVI pada Juli lalu,” kata Dudung.
Konflik tersebut berlarut-larut. Bahkan, lanjut Dudung, hingga pelaksanaan Pilbup Indramayu kemarin. Kubu paslon Daniel-Taufik berkonflik dengan Musda XVI yakni golongan Syaefudin, yang saat itu terpilih sebagai ketua.
Kondisi demikian, lanjut Dudung, membuat mesin politik partai tak berjalan. Ia menilai kubu Musda XVI tak ikut berjibaku memenangkan paslon Daniel-Taufik. “Dalam kontek seperti ini terjadi distorsi karena tidak bisa membedakan mana kepentingan partai karena terbutakan oleh keprntingan pribadi yang sarat politik pragmatis,” kata Dudung.
Dalam kapasitas Dudung selaku ketua bidang pemenangan DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Indramayu, pihaknya hanya melihat yang berjuang dengan sungguh sungguh mendulang suara untuk paslon 3 yang notebene untuk kebesaran dan kejayaan PG, hanya mesin relawan, PK dan PD bentukan dan loyalis paslon 3.
Ketika ditanya terkait dengan pendaulatan agar syaefudin pimpin PG Indramayu kedepan dan minta agar hasil musda 16 juli di kukuhkan, menurut dudung sah sah saja.
“tidak ada larangan dalam kolam demokrasi untuk berenang dalam gaya apa saja sepanjang tidak menabrak pilar demokrasi itu sendiri,” jelasnya.
Sekadar diketahui, saat ini Mahkamah Partai Golkar tengah menangani sengketa hasil Musda XVI Partai Golkar Indramayu. “Mari klita hormati proses hukum yang sedang bergulir di Mahkamah Partai Golkar,” kata Dudung.
Sementara itu, hasil Pilbup Indramayu dikutip dari pilkada2020.kpu.go.id menyebutkan jumlah surat suara yang masuk mencapai 100 persen atau 3.286 TPS. Paslon Nina-Lucky meraih 314.111 suara atau 36,8 persen. Paslon yang diusung PDI Perjuangan, Gerindra dan Nasdem, serta didukung Perindo itu menumbangkan tiga pesaingnya. Termasuk petahana.
Petahana yang diusung Golkar Daniel Mutaqien-Taufik Hidayat menempati urutan kedua. Paslon nomor urut dua ini meraih 242.558 suara atau 28,4 persen. Daniel-Taufik tumbang. Dari sisi parlemen, Daniel-Taufik memiliki kekuatan besar. Golkar mampu meraih 22 kursi, dari 50 kursi yang ada di parlemen.
Kemudian, di urutan ketiga ada paslon nomor urut satu Sholihin-Ratnawati. Paslon yang diusung PKB, PKS, PPP, Demokrat dan Hanura ini meraih 222.975 atau 26,1 persen. Sementara itu, paslon nomor urut dua Toto Sucartono-Deis Handika hanya meraih 73.495 suara atau 8,6 persen. Paslon perseorangan ini tertinggal jauh dari pesaingnya.