Pilkadanews.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus, memberikan sinyal kuat bahwa partainya tidak akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Deddy menjelaskan, fokus PDIP adalah menghadirkan pemilu yang berkualitas untuk rakyat, dengan memberi mereka banyak pilihan calon pemimpin.
Deddy menekankan bahwa PDIP ingin memastikan pemilu yang benar-benar berkualitas. Menurutnya, semakin banyak calon yang maju dalam Pilkada, semakin beragam argumentasi, visi, dan misi yang bisa dipilih oleh masyarakat. Hal ini, katanya, akan meningkatkan kualitas peradaban politik di Indonesia.
“Lebih ke bagaimana menghadirkan pemilu yang betul-betul berkualitas. Artinya kalau semakin banyak calon (yang maju Pilkada), ya masyarakat bisa memilih berbagai argumentasi, visi misi, posisi ya dari masing-masing kandidat,” tuturnya seperti dikutip pada Rabu (07/08).
Deddy juga menegaskan bahwa keputusan PDIP untuk tidak bergabung dengan KIM plus adalah langkah yang adil bagi masyarakat.
Ia berpendapat bahwa masuknya PDIP ke dalam koalisi besar yang tidak memiliki kompetitor akan merugikan masyarakat. Meski bagi partai politik, bergabung dalam koalisi besar mungkin lebih menguntungkan karena mengurangi usaha dan risiko kekalahan, Deddy yakin bahwa keputusannya adalah demi kepentingan publik.
Selain itu, keputusan PDIP untuk tidak bergabung dengan koalisi besar juga dinilai dapat mengurangi potensi politik uang yang berlebihan. Deddy menyebut bahwa hal ini adalah langkah penting untuk menjaga integritas pemilu dan mendorong praktik politik yang lebih sehat.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, juga mengindikasikan bahwa PDIP tidak akan bergabung dengan KIM Plus untuk Pilgub Jakarta 2024.
Said mengatakan bahwa adalah hal yang wajar bagi partai politik untuk menentukan sikap dan membentuk koalisi sesuai dengan otonomi dan kedaulatan masing-masing partai. PDIP, katanya, sedang menyiapkan bakal calon gubernur (bacagub) yang akan diusung dalam Pilgub Jakarta.
Said menambahkan bahwa PDIP sedang dalam proses menggodok calon yang akan diusung, meski belum ada kepastian apakah calon tersebut berasal dari internal partai atau tokoh eksternal.
Selain itu, PDIP juga sedang menjajaki kerja sama dengan partai lain seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk memenuhi syarat pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi.
Said menegaskan bahwa komunikasi dengan PKB dan PPP sedang berjalan, meskipun belum ada keputusan akhir mengenai koalisi di Pilgub Jakarta 2024. PDIP terus berupaya untuk membangun aliansi yang dapat mendukung pencalonan mereka dalam Pilkada mendatang.
Baca Juga: Kolaborasi #IKNxInfluencer dalam Mengedukasi Publik tentang Kemajuan IKN