Pilkadanews.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, menyatakan bahwa terdapat 10 kepala daerah yang tidak hadir dalam retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, yang berlangsung pada 21-28 Februari 2025.
Menurut Bima, seluruh kepala daerah yang absen adalah kader PDI Perjuangan, kecuali satu orang.
“(Yang tidak ikut retret) ada Pak Gubernur Bali (Wayan Koster), beserta kepala daerah yang ada di sana (Provinsi Bali), seluruhnya ada sembilan,” ungkap Bima Arya saat ditemui di Akmil Magelang, Rabu (26/2/2025).
Sementara itu, Bupati Kabupaten Asmat, Thomas Eppe Safanpo, juga menunda keikutsertaannya, sehingga total peserta yang absen menjadi sepuluh.
Daftar Kepala Daerah yang Tidak Hadir
Berikut ini adalah daftar 10 kepala daerah yang menunda kehadiran mereka dalam retret kepala daerah 2025 gelombang pertama:
- Gubernur Bali: Wayan Koster
- Bupati Kabupaten Badung: I Wayan Adi Arnawa
- Bupati Kabupaten Bangli: Sang Nyoman Sedana Arta
- Bupati Kabupaten Buleleng: I Nyoman Sutjidra
- Bupati Kabupaten Gianyar: I Made Mahayastra
- Bupati Kabupaten Jembrana: I Made Kembang Hartawan
- Bupati Kabupaten Klungkung: I Made Satria
- Bupati Kabupaten Tabanan: I Komang Gede Sanjaya
- Wali Kota Denpasar: I Gusti Ngurah Jaya
- Bupati Asmat: Thomas Eppe Safanpo
Bima Arya menjelaskan bahwa kepala daerah yang menunda kehadiran akan mengikuti orientasi pada gelombang kedua. Namun, kemungkinan besar acara tersebut tidak akan dilaksanakan di Magelang, seperti gelombang pertama.
“Untuk kepala daerah yang belum hadir, mereka akan dijadwalkan pada gelombang kedua. Kemungkinan lokasinya tidak di Magelang, tetapi tetap dengan konsep yang sama,” jelas Bima Arya.
Retret kepala daerah 2025 ini bertujuan memberikan pembekalan kepada para kepala daerah terpilih agar mampu memahami visi pemerintahan yang sejalan dengan pemerintah pusat. Melalui orientasi ini, para kepala daerah diharapkan mampu meningkatkan kapasitas kepemimpinan mereka dalam melayani masyarakat.
Menurut Bima Arya, Akmil Magelang dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena simbolisasi pendidikan kepemimpinan yang kuat. “Magelang, khususnya Akmil, adalah tempat yang sarat dengan nilai kepemimpinan. Ini sesuai dengan tujuan kami untuk membangun karakter pemimpin yang berintegritas dan melayani rakyat,” ujarnya.
Retret kepala daerah merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa para pemimpin daerah memiliki pemahaman yang mendalam tentang tugas mereka. Kehadiran kepala daerah dalam acara ini dianggap penting untuk menyelaraskan program pembangunan daerah dengan pemerintah pusat.
Meskipun beberapa kepala daerah absen dalam gelombang pertama, Bima Arya optimistis bahwa jadwal gelombang kedua akan tetap memberikan manfaat besar bagi mereka. “Semua kepala daerah yang belum ikut, pasti akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk orientasi ini,” tambahnya.