Survei PPI ini mengaplikasikan metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) yang dilakukan oleh surveyor berpengalaman dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Responden survei ini diambil berdasarkan stratifikasi gender dan populasi pemilih, sehingga mampu memberikan representasi komprehensif dari pemilih di DKI Jakarta.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin of error ± 2,8%, survei ini dilakukan pada periode 21-25 Oktober 2024.
Dalam skenario tertutup, responden diberi pertanyaan pilihan gubernur, dengan hasil Ridwan Kamil memperoleh dukungan sebesar 53,4%, jauh mengungguli Pramono Anung yang meraih 31,5%, sementara Dharma Pongrekun berada di posisi ketiga dengan 4,3%.
Secara individual, Ridwan Kamil memiliki peluang kuat untuk memenangkan Pilgub Jakarta dalam satu putaran, bersaing ketat dengan Pramono Anung.
Begitu pula dalam pemilihan wakil gubernur, Rano Karno mendominasi dengan 52%, disusul Suswono dengan 26,7%, dan Kun Wardana di posisi ketiga dengan 3,8%.
Pasangan cagub-cawagub juga diuji dalam pertanyaan tertutup mengenai pasangan pilihan, di mana Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan dukungan 47,8%, sementara Pramono Anung dan Rano Karno mengantongi 38%, dan pasangan Dharma Pongrekun serta Kun Wardana hanya memperoleh 4,3%.
Meski berada di posisi teratas, namun elektabilitas pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta Nomor Urut 1 itu terlihat sedikit menurun dibanding elektabilitas individu Ridwan Kami sendiri.
Penurunan itu juga rupanya diikuti oleh Pramono Anung-Rano Karno. Tercatat bahwa elektabilitas pasangan itu kini turun 14 % daripada elektabilitas perorangan Rano Karno sebagai Cawagub.
Menurut PPI, salah satu tantangan yang dihadapi pasangan ini adalah ketidakseimbangan kekuatan elektoral antara cagub dan cawagub, khususnya bagi Rano Karno yang popularitasnya cenderung berkurang saat dipasangkan.
Baca Juga: Permintaan Maaf Suswono dan Klarifikasi Soal Pernyataan di Hadapan Relawan Bang Japar