Site icon Informasi Pilkada

Perjuangan Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi dalam Mewariskan Kepahlawanan Polri untuk Generasi Muda lewat Hari Juang Polri

Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi

Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi

Jakarta – Pada tahun 2024, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) resmi menetapkan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri. Hari bersejarah ini pertama kali diperingati pada tahun tersebut setelah ditetapkan melalui keputusan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, pada 22 Januari 2024. 

Sebelumnya, Polri hanya memiliki satu peringatan besar, yaitu Hari Bhayangkara, yang dirayakan setiap 1 Juli. Namun, penambahan Hari Juang Polri membawa makna baru, terutama dalam konteks menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda di tubuh Polri.

Latar Belakang Penetapan Hari Juang Polri

Penetapan Hari Juang Polri merupakan hasil dari kajian mendalam yang melibatkan para pakar sejarah dan senior Polri, termasuk penggagas utamanya, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi. Proses ini menelusuri jejak sejarah Polri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya peran Polisi Istimewa dalam melucuti senjata Jepang dan turut serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Sejak peristiwa heroik ini, Polri diakui sebagai bagian integral dari sejarah perjuangan bangsa.

Dengan komitmen dan dedikasi tinggi, Wachyunadi berhasil mengumpulkan fakta-fakta sejarah, bekerja sama dengan para sesepuh Polri, pakar sejarah, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mewujudkan penetapan Hari Juang Polri. Ia secara aktif terlibat dalam diskusi-diskusi dengan Kapolri dan pejabat terkait, hingga akhirnya pada Januari 2024, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menandatangani keputusan yang resmi menetapkan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri.

Pada 21 Agustus 1945, M. Jasin, pimpinan Polisi Istimewa, memproklamasikan “Proklamasi Kepolisian”, sebuah momen penting yang menjadi fondasi penetapan Hari Juang Polri. Proklamasi ini menegaskan peran Polri dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara di masa awal kemerdekaan.

Peringatan Perdana Hari Juang Polri

Peringatan perdana Hari Juang Polri diadakan di Surabaya, Jawa Timur, pada 21 Agustus 2024. Kegiatan ini dibuka dengan upacara besar yang dipimpin langsung oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Pada malam sebelumnya, tanggal 20 Agustus, diadakan sarasehan dan syukuran di Gedung Graha Bhara Daksa, Polrestabes Surabaya. Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk para Kapolri terdahulu serta sesepuh Polri, seperti Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi.

Pada kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan pentingnya peringatan Hari Juang Polri dalam menumbuhkan semangat kepahlawanan di kalangan generasi muda. “Harapan kita, apa yang ditorehkan oleh para senior kita bisa menjadi semangat bagi generasi muda untuk menggali nilai-nilai perjuangan dan terus menggelorakannya untuk menghadapi berbagai tantangan zaman,” ungkapnya.

Dedikasi Komjen Pol. (Purn) Arif Wachyunadi terhadap Penulisan Sejarah Polri 

Selain kariernya yang gemilang di Polri, Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi juga dikenal sebagai seorang penulis dan sejarawan yang sangat peduli pada sejarah kepolisian. Ia telah menulis beberapa buku penting yang mendokumentasikan jejak langkah Polri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 

Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku “Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki: Jejak Sejarah Perjuangan Polri” dan “Hari Juang Polri”, yang menjadi referensi penting dalam memahami peran Polri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Buku-bukunya mencerminkan dedikasinya terhadap pengembangan wawasan generasi muda Polri, sehingga mereka tidak melupakan sejarah besar yang telah ditorehkan oleh para pendahulu mereka

. Penulisan ini juga menjadi bagian dari upaya Wachyunadi untuk melestarikan warisan Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara.

Warisan dan Pengaruh

Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi telah meninggalkan warisan yang signifikan bagi Polri dan generasi mendatang. 

Melalui upayanya dalam menetapkan Hari Juang Polri, ia telah menyalakan semangat kepahlawanan dalam setiap anggota Polri, terutama generasi muda.

Kepemimpinannya yang tegas, pemikiran yang visioner, serta kontribusi intelektualnya dalam penulisan sejarah Polri membuatnya dihormati dan dikenang sebagai salah satu figur penting dalam perkembangan institusi kepolisian di Indonesia.

Warisan yang ditinggalkannya mencakup tidak hanya gagasan tentang pentingnya mengenang sejarah perjuangan Polri, tetapi juga pengaruhnya dalam membentuk karakter dan semangat generasi muda Polri untuk terus berkarya dan berbakti kepada bangsa.

1. Membangkitkan Kesadaran Sejarah dalam Institusi Polri

Salah satu warisan terbesar dari Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi adalah pentingnya pemahaman mendalam tentang sejarah Polri. Melalui penelitian selama 14 tahun, Wachyunadi menggali kembali kisah Polisi Istimewa—pendahulu Polri yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Polisi Istimewa yang dahulu dikenal sebagai Tokubetsu Keisatsutai berperan besar dalam melucuti senjata tentara Jepang setelah proklamasi kemerdekaan dan turut membantu perjuangan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan.

Dengan mencetuskan Hari Juang Polri, Wachyunadi memastikan bahwa generasi Polri tidak melupakan kontribusi penting institusi ini dalam sejarah Indonesia. Sejarah ini bukan hanya kebanggaan bagi institusi Polri, tetapi juga menjadi pengingat bagi setiap anggota Polri akan peran besar yang mereka emban dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Hari Juang Polri telah menciptakan platform di mana anggota Polri, terutama generasi muda, diingatkan akan akar perjuangan mereka. Kesadaran sejarah ini penting karena, seperti yang diyakini Wachyunadi, hanya dengan mengenali sejarah dan perjuangan masa lalu, Polri dapat terus maju dengan semangat yang sama untuk menghadapi tantangan zaman.

2. Menginspirasi Generasi Muda Polri dengan Nilai-Nilai Kepahlawanan

Pengaruh besar lain dari Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi terletak pada upayanya menanamkan nilai-nilai kepahlawanan melalui Hari Juang Polri. Baginya, peringatan ini bukan sekadar upacara seremonial, tetapi juga sebagai sarana untuk memupuk karakter dan mentalitas kepemimpinan bagi para anggota muda Polri. Nilai-nilai seperti keberanian, keteguhan hati, pengorbanan, dan loyalitas kepada negara merupakan elemen penting yang ingin ditanamkan Wachyunadi kepada generasi Polri saat ini.

Dalam konteks ini, Hari Juang Polri menjadi medium efektif untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan yang dicontohkan oleh para pahlawan Polri terdahulu. Generasi muda Polri diharapkan dapat mengambil inspirasi dari para senior mereka yang telah berjuang untuk negara, dan memanfaatkan nilai-nilai tersebut dalam tugas mereka sehari-hari sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan bangsa.

Wachyunadi menginginkan agar semangat juang tersebut terus mengalir dalam darah setiap anggota Polri muda, sehingga mereka siap menghadapi berbagai tantangan dalam tugasnya, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan ini, ia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk budaya kepahlawanan yang kokoh di tubuh Polri, yang akan terus diwariskan dari generasi ke generasi.

3. Menguatkan Identitas dan Solidaritas di Lingkungan Polri

Penetapan Hari Juang Polri juga membawa pengaruh besar dalam memperkuat identitas dan solidaritas di kalangan Polri. Melalui peringatan ini, seluruh anggota Polri diajak untuk merenungi dan mengenang kembali peran penting mereka dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara, yang merupakan bagian dari sejarah panjang perjuangan Polri sejak zaman kemerdekaan.

Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi melihat pentingnya rasa memiliki yang kuat di antara anggota Polri. Ia percaya bahwa dengan memahami sejarah dan perjuangan Polri, setiap anggota akan merasa lebih terkait secara emosional dan moral dengan institusi yang mereka bela. Inilah yang akan memperkuat solidaritas di tubuh Polri, baik antara generasi yang lebih tua dengan generasi muda, maupun antara sesama anggota Polri dari berbagai unit dan wilayah di seluruh Indonesia.

Solidaritas ini menjadi semakin penting karena tantangan yang dihadapi Polri di era modern semakin kompleks. Tugas-tugas seperti penegakan hukum, pemberantasan kejahatan, hingga menghadapi ancaman terorisme dan kejahatan siber membutuhkan kerja sama yang solid di antara semua lapisan Polri. Dengan adanya Hari Juang Polri, Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi berharap semangat kolektif ini terus diperkuat dan menjadi pilar utama dalam menjalankan tugas-tugas besar yang ada di depan.

4. Peningkatan Profesionalisme dan Tanggung Jawab Polri

Pengaruh lain dari pencetusan Hari Juang Polri adalah dalam meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab di kalangan Polri. Dengan mengenang kembali peran historis Polri dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, setiap anggota Polri diingatkan akan tanggung jawab besar yang mereka emban sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Ini bukan sekadar tugas, tetapi juga panggilan moral untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam setiap tindakan anggota Polri. Menurutnya, hanya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, Polri dapat memperoleh kepercayaan penuh dari masyarakat. Hari Juang Polri adalah salah satu cara untuk terus menekankan hal ini, mengingatkan para anggota bahwa mereka adalah bagian dari rantai panjang perjuangan bangsa, dan mereka harus menjalankan tugas dengan kehormatan dan dedikasi penuh.

5. Warisan Penulisan Sejarah: Jejak Perjuangan Polri

Selain menggagas Hari Juang Polri, Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi juga meninggalkan warisan dalam bentuk penulisan sejarah Polri. Buku-buku yang ia tulis, seperti Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki: Jejak Sejarah Perjuangan Polri” dan “Hari Juang Polri”, menjadi dokumen penting yang merekam peran Polri dalam sejarah Indonesia. Melalui penulisan ini, Wachyunadi memastikan bahwa kontribusi Polri dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga stabilitas negara diakui dan tidak dilupakan.

Karya-karyanya tersebut tidak hanya menjadi panduan sejarah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para anggota Polri muda yang ingin belajar lebih dalam tentang asal-usul institusi mereka. Buku-buku ini berfungsi sebagai warisan intelektual yang memastikan bahwa nilai-nilai kepahlawanan dan pengabdian kepada negara terus diwariskan kepada generasi mendatang.

6. Pengaruh Jangka Panjang dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda Polri

Warisan dan pengaruh Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi melalui Hari Juang Polri dapat dirasakan dalam pembentukan karakter generasi muda Polri di masa depan. Dengan menekankan pentingnya sejarah, nilai-nilai kepahlawanan, solidaritas, profesionalisme, dan tanggung jawab, Wachyunadi telah memberikan fondasi yang kuat bagi generasi Polri selanjutnya.

Hari Juang Polri akan terus diperingati setiap tahun, dan dengan setiap peringatan tersebut, semangat perjuangan Polri akan terus hidup dalam jiwa para anggotanya. Ini adalah bentuk warisan yang tak ternilai dari Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi, yang telah berkontribusi tidak hanya dalam mencetuskan peringatan penting ini, tetapi juga dalam membentuk identitas dan semangat Polri sebagai institusi penjaga keamanan dan ketertiban negara.

Peran Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi dalam Sejarah Hari Juang Polri

Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi, seorang tokoh berpengaruh di lingkungan Polri, menjadi salah satu penggagas utama dibalik lahirnya Hari Juang Polri. Dalam sambutannya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo secara khusus menyapa dan menyebut Wachyunadi sebagai salah satu pilar penting yang berhasil merealisasikan peringatan hari bersejarah ini. Dedikasi Wachyunadi dalam mengusulkan dan menggali sejarah Polri selama 14 tahun (2010-2024) akhirnya membuahkan hasil dengan penetapan resmi Hari Juang Polri.

Komjen Pol. (Purn.) Wachyunadi juga menyerahkan dua buku penting karyanya kepada Kapolri pada acara tersebut. Kedua buku ini, “Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Jejak Sejarah Perjuangan Polri” dan “Hari Juang Polri”, menggambarkan perjalanan panjang Polri dalam mempertahankan kemerdekaan dan kontribusinya bagi bangsa. Melalui karyanya, Wachyunadi berharap nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh para pendahulu dapat terus hidup dalam setiap jiwa anggota Polri, terutama generasi muda.

Menyalakan Semangat Kepahlawanan di Kalangan Generasi Muda

Hari Juang Polri bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi lebih dari itu, merupakan momentum penting untuk menyalakan semangat kepahlawanan dalam jiwa generasi muda Polri. Nilai-nilai kepahlawanan yang telah ditorehkan oleh tokoh-tokoh penting seperti M. Jasin, para sesepuh Polri, dan senior lainnya harus terus dikobarkan agar generasi muda Polri tidak melupakan sejarah panjang perjuangan institusi ini.

Bagi Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi, Hari Juang Polri tidak hanya sekadar seremonial, tetapi lebih dari itu, merupakan medium penting untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan pengabdian pada generasi muda Polri. Di era globalisasi yang penuh tantangan ini, Polri dihadapkan pada tugas-tugas yang semakin berat, mulai dari menjaga stabilitas keamanan dalam negeri hingga berperan aktif dalam upaya penegakan hukum di tengah masyarakat yang dinamis.

Menurut Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi, setiap anggota Polri, terutama generasi muda, harus memahami bahwa mereka adalah penerus dari perjuangan panjang yang telah dimulai sejak era kemerdekaan. Dengan semangat juang yang diwariskan dari para pahlawan kepolisian terdahulu, generasi muda Polri diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman dengan keberanian dan integritas yang tinggi.

Peringatan Hari Juang Polri menjadi momen penting di mana nilai-nilai seperti keberanian, keteguhan hati, loyalitas, dan tanggung jawab besar terhadap bangsa dapat ditanamkan secara mendalam. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam peringatan perdana Hari Juang Polri pada 21 Agustus 2024, menekankan bahwa nilai-nilai perjuangan ini harus terus digali dan dikembangkan oleh generasi muda Polri agar mereka siap menghadapi berbagai macam tantangan di masa depan.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya Polri dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. “Perjuangan Polri tidak berhenti pada masa lalu. Kini, kita harus bersiap menghadapi berbagai tantangan yang jauh lebih kompleks, mulai dari ancaman siber, radikalisme, hingga kejahatan transnasional. Nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh para senior kita harus menjadi pedoman dalam menjalankan tugas,” kata Kapolri.

Nilai-nilai ini penting untuk ditanamkan kepada generasi muda Polri sejak dini. Kedisiplinan, pengorbanan, dan cinta tanah air adalah prinsip-prinsip yang harus dihayati oleh setiap anggota Polri, terutama di tengah perubahan zaman yang pesat.

Menurut Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi, setiap anggota Polri, terutama generasi muda, harus memahami bahwa mereka adalah penerus dari perjuangan panjang yang telah dimulai sejak era kemerdekaan. Dengan semangat juang yang diwariskan dari para pahlawan kepolisian terdahulu, generasi muda Polri diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman dengan keberanian dan integritas yang tinggi.

Upaya Polri dalam Menanamkan Nilai Kepahlawanan

Melalui program-program pendidikan dan pelatihan, Polri terus berupaya menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada setiap anggotanya. Dalam peringatan Hari Juang Polri, generasi muda Polri diajak untuk mengenal lebih dalam sejarah dan perjuangan yang telah dilalui oleh para pendahulunya. Kegiatan seperti seminar, diskusi sejarah, dan pemutaran film dokumenter tentang perjalanan Polri dalam mempertahankan kemerdekaan, menjadi salah satu sarana penting dalam upaya ini.

Selain itu, Polri juga melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang bertujuan untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan pengabdian kepada masyarakat. Polri tidak hanya berperan dalam menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga dalam membangun karakter bangsa melalui kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pembinaan karakter generasi muda Polri melalui Hari Juang Polri menjadi salah satu fokus utama Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi. Menurutnya, untuk menciptakan anggota kepolisian yang tangguh dan berintegritas, diperlukan proses pembinaan yang mengedepankan nilai-nilai sejarah dan kepahlawanan. 

Hari Juang Polri merupakan wadah yang sangat tepat untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan perjuangan, sekaligus memperkuat rasa kebanggaan di kalangan Polri muda.

Dengan mengingat sejarah panjang perjuangan Polisi Istimewa, para anggota muda Polri dapat lebih menghargai peran mereka sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan negara. 

Ini tidak hanya soal menjalankan tugas, tetapi juga soal pengabdian kepada bangsa, sebagaimana yang dicontohkan oleh para pendahulu Polri yang berjuang tanpa pamrih demi kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, melalui peringatan Hari Juang Polri, generasi muda Polri dapat belajar mengenai pentingnya solidaritas dan kerja sama dalam menjalankan tugas. Polri sebagai sebuah institusi yang besar dan kompleks, membutuhkan kerja sama tim yang kuat, sebagaimana yang ditunjukkan oleh para pejuang Polisi Istimewa saat mereka bekerja sama dengan pejuang kemerdekaan lainnya

Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi bukan hanya penggagas Hari Juang Polri, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda Polri melalui dedikasinya yang panjang dalam bidang kepolisian. Selama kariernya di Polri, Wachyunadi dikenal sebagai sosok yang penuh disiplin, memiliki integritas tinggi, serta selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Dalam setiap langkahnya, ia selalu menekankan pentingnya semangat juang dan pengabdian kepada negara. Tidak heran jika pada peringatan perdana Hari Juang Polri, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan khusus kepada Wachyunadi sebagai tokoh yang telah menginspirasi lahirnya peringatan ini. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kontribusinya terhadap Polri dan bangsa Indonesia sangat dihargai oleh generasi penerus.

Tantangan Polri dalam Era Modern

Hari Juang Polri juga mengingatkan kita bahwa tugas Polri di era modern tidaklah mudah. Polri menghadapi berbagai tantangan baru, mulai dari perkembangan teknologi informasi, kejahatan siber, hingga terorisme. Dalam menghadapi tantangan ini, generasi muda Polri harus tetap memegang teguh nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh pendahulu mereka.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang keamanan. Kejahatan siber, misalnya, menjadi salah satu tantangan besar bagi Polri di era digital ini. Generasi muda Polri harus dibekali dengan kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi berbagai ancaman yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi.

Selain itu, radikalisme dan terorisme juga menjadi ancaman serius yang harus dihadapi oleh Polri. Dalam konteks ini, semangat juang yang diwariskan oleh para pendahulu Polri menjadi sangat relevan. Pengorbanan, keberanian, dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Polisi Istimewa dalam mempertahankan kemerdekaan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda Polri dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut.

Hari Juang Polri sebagai Pengingat Sejarah

Peringatan Hari Juang Polri juga berfungsi sebagai pengingat bagi seluruh anggota Polri akan sejarah panjang perjuangan institusi ini. Sejarah Polri tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Polri telah memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini.

Monumen Perjuangan Polri di Surabaya, yang menjadi lokasi peringatan perdana Hari Juang Polri, adalah simbol penting dari perjuangan Polri. Monumen ini mengingatkan kita akan peran besar yang dimainkan oleh Polisi Istimewa dalam melucuti senjata tentara Jepang dan memberikan dukungan bagi para pejuang kemerdekaan. Sejarah ini harus selalu diingat dan dihormati, terutama oleh generasi muda Polri.

Hari Juang Polri yang diperingati setiap 21 Agustus merupakan momentum penting dalam perjalanan sejarah Polri. Selain sebagai pengingat akan perjuangan besar yang telah dilalui oleh pendahulu Polri, hari Juang Polri juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda. 

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, generasi muda Polri harus siap menghadapi berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Tugas mereka tidak hanya menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam upaya penegakan hukum yang adil dan transparan. Komjen Pol. (Purn.) Arif Wachyunadi percaya bahwa melalui Hari Juang Polri, generasi muda Polri dapat mengambil inspirasi dari para pahlawan Polri terdahulu untuk terus menjaga integritas, profesionalisme, dan loyalitas dalam menjalankan tugas mereka.

Sebagai penerus tongkat estafet perjuangan, generasi muda Polri harus selalu ingat bahwa tugas mereka bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga panggilan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Mereka adalah penerus dari perjuangan panjang yang telah dimulai oleh Polisi Istimewa, dan tanggung jawab besar ini harus diemban dengan penuh kebanggaan dan semangat juang yang tinggi.

Komjen Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi melalui gagasan Hari Juang Polri telah memberikan kontribusi besar dalam menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda Polri. Melalui peringatan ini, Polri tidak hanya mengingat sejarah panjang perjuangannya, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi generasi penerus untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin dinamis. Hari Juang Polri menjadi medium yang efektif untuk menanamkan semangat juang, integritas, dan kepemimpinan pada setiap anggota muda Polri, sehingga mereka siap melanjutkan perjuangan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

Penulis: Geralda Talitha

Exit mobile version