Pilkadanews.com – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, memaparkan visi-misi serta program kerja mereka yang bertajuk “Jakarta Menyala” dalam debat perdana Pilkada DKI.
Program ini mencakup berbagai aspek penting bagi warga Jakarta, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat ibu kota.
Salah satu program unggulan yang dijanjikan oleh Pramono Anung adalah penyelenggaraan bursa kerja setiap tiga bulan di tingkat kecamatan.
Program ini juga akan diintegrasikan dengan aplikasi JAKI, yang menjadi pusat informasi lowongan kerja terintegrasi.
Selain itu, dia menjanjikan pelatihan bersertifikat serta pengembangan sistem work from anywhere (WFA) untuk ASN, BUMD, dan sektor swasta.
Fasilitas penitipan anak di pusat perkantoran juga menjadi salah satu inovasi yang diusulkan untuk memudahkan para pekerja.
Isu pendidikan menjadi salah satu fokus penting dalam program “Jakarta Menyala”. Pramono Anung menyoroti masalah anak putus sekolah yang mencapai angka 49.000 orang serta ketimpangan penghasilan guru honorer yang hanya berkisar Rp2-3 juta per bulan.
Dia menekankan pentingnya menyelesaikan masalah ini agar para guru tidak perlu mencari pekerjaan sampingan atau terjebak pinjaman online.
Solusi yang diusulkan antara lain wajib belajar 12 tahun tuntas, perluasan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), serta pemberian beasiswa S2 dan S3 bagi para guru dan dosen.
Di bidang kesehatan, Pramono Anung mengungkapkan data yang menunjukkan bahwa 24,3 persen warga Jakarta mengalami gangguan jiwa, namun hanya ada satu rumah sakit tipe D di Kepulauan Seribu.
Sebagai solusinya, dia berencana menyediakan hotline layanan psikolog 24 jam, mempercepat antrean BPJS, serta menambah fasilitas kesehatan, termasuk menyediakan RS Apung dan ambulans laut dan udara di Kepulauan Seribu.
Sementara itu, Rano Karno, yang mendampingi Pramono sebagai calon wakil gubernur, menekankan pentingnya mengintegrasikan aplikasi JAKI dengan berbagai layanan masyarakat, memberikan insentif bagi pengurus RT/RW, serta memasang kamera pengawas (CCTV) 24 jam di setiap RT.
Ia juga berencana membangun balai rakyat dan mengembalikan pembebasan PBB-P2 untuk properti di bawah Rp2 miliar sebagai upaya mendukung ekonomi warga.
Sebagai bentuk penghargaan kepada seniman besar Betawi, Pramono berencana menyelenggarakan Benyamin S Awards. Acara ini, menurutnya, akan menjadi simbol Jakarta yang bersih, aman, nyaman, indah, dan sejahtera.
Benyamin Sueb dianggap sebagai inspirasi bagi program ini karena kontribusinya terhadap kebudayaan Betawi.
Dalam penutup debat, Pramono menyampaikan fakta bahwa Jakarta saat ini menghadapi tingkat pengangguran yang cukup tinggi, dengan 354.496 orang tidak memiliki pekerjaan dan 53.000 orang terkena PHK sepanjang tahun 2024.