Pilkadanews.com – Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 akan menjadi momen istimewa dengan hadirnya tiga pasangan calon, di mana ketiga calon gubernurnya adalah perempuan. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa yang berduet dengan Emil Elistianto Dardak, Tri Rismaharini bersama Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, dan Luluk Nur Hamidah yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim.
Profil Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Ia menempuh dua program sarjana sekaligus, yakni di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) dan jurusan Ilmu Komunikasi dan Dakwah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya. K
arier politiknya dimulai sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terpilih sebagai anggota DPR RI periode 1992-1997. Pada periode berikutnya, ia kembali terpilih namun hanya menjabat hingga 1998 akibat transisi Reformasi.
Setelah Pemilu 1999, Khofifah bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan kembali duduk di kursi DPR RI. Tak lama kemudian, ia diangkat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Persatuan Nasional.
Meski tidak masuk dalam Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri, Khofifah aktif di organisasi sosial dan terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU periode 2002-2005.
Pada Pilpres 2014, ia menjadi juru bicara tim sukses Joko Widodo–Jusuf Kalla. Setelah kemenangan pasangan tersebut, Khofifah ditunjuk sebagai Menteri Sosial periode 2014-2019.
Namun, ia mundur dari jabatan tersebut untuk mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018. Berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak, Khofifah berhasil terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.
Profil Luluk Nur Hamidah
Luluk Nur Hamidah lahir pada 25 Juni 1971. Ia adalah anggota DPR RI periode 2019-2024 mewakili Dapil Jawa Tengah IV dan menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri di PKB. Sebelum terjun ke dunia politik, Luluk adalah dosen di Universitas Nasional dan Universitas Nahdlatul Ulama.
Pendidikan sarjananya diselesaikan di IAIN Sunan Ampel Malang. Ia kemudian meraih gelar magister Ilmu Sosiologi dari Universitas Indonesia dan gelar magister kedua dalam bidang Administrasi Publik dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Sebelum bergabung dengan PKB, Luluk aktif di berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Korps PMII Putri pada 1997-2000 dan Wakil Sekretaris Jenderal PP RMI-PBNU pada 2005-2010.
Luluk juga terlibat sebagai pengurus di Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama dan KNPI. Selain itu, ia pernah menjadi konsultan di Sekolah Citra Alam dan Direktur Yayasan Masyarakat AHIMSA.
Profil Tri Rismaharini
Tri Rismaharini, dikenal sebagai Risma, lahir di Kediri pada 20 November 1961. Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2020-2024. Sebelumnya, Risma adalah Wali Kota Surabaya selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2016-2020.
Sebagai politikus dari PDI Perjuangan, Risma mencatat sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin Surabaya dan wanita pertama yang terpilih langsung sebagai wali kota melalui Pilkada di era reformasi.
Pada Pilkada Surabaya 2010, ia berpasangan dengan Bambang Dwi Hartono dan memenangkan pemilihan dengan 38,53 persen suara. Mereka dilantik pada 28 September 2010.
Pada Pilkada 2015, Risma kembali meraih kemenangan telak dengan perolehan 86,34 persen suara. Ia dilantik untuk masa jabatan kedua pada 17 Februari 2016.
Namun, pada 2020, Risma ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara.
Ketiga srikandi ini siap berkompetisi dalam Pilgub Jawa Timur 2024, membawa pengalaman dan visi mereka masing-masing untuk memajukan provinsi tersebut ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Mengenal Profil 4 Paslon Cagub-Cawagub di Pilgub Jabar 2024