Pilkadanews.com – Tim Nasional Kemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) menduga adanya kecurangan dalam Pemilu 2024.
Bukan hanya satu, Timnas AMIN menilai telah terjadi tiga kecurangan yang telah dilakukan selama masa Pemilu 2024 yang digelar secara serentak 14 Februari 2024 kemarin.
Timnas AMIN mengklaim bahwa kecurangan pada Pemilu 2024 itu meliputi tiga hal yang berbeda. Hal itu dipaparkan langsung oleh Bambang Widjojanto, Anggota Dewan Pakar Timnas Pemenangan AMIN dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Perubahan AMIN, Kamis (15/02).
Lebih anjut, Bambang mengatakan ketiga kecurangan itu meliput penggembungan suara, manajemen kepemiluan dan penyelenggara tidak independen.
Ditemuinya tiga dugaan kecurangan pada pesta demokrasi rakyat yang berlangsung lima tahun ini, membuat Timnas AMIN memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah organisasi yang juga ikut menyoroti masalah ini.
Kawal Pemilu, Jaga Suara Rakyat hingga Kecuranganpemilu.com adalah beberapa organisasi yang akan dilakukan proses konsolidai oleh TImnas paslon nomor urut satu ini terkait penemuan tiga dugaan kecurangan di Pemilu 2024.
“Insya Allah nanti kita akan coba lakukan konsolidasi untuk bersama-sama melihat, mendalami berbagai kecurangan yang terus terjadi ini,” papar Bambang dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (16/02).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa semua persoalan ini bisa terjadi akibat tidak dilakukannya proses kemanajemenan Pemilu secara baik sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Pernyataan itu dilontarkan Bambang, usai ia berkali-kali mendengar bahwa timnnya ingin melakukan proses audit kepada tim IT.
“Berkali-kali saya dengar bahwa kami diminta dilakukan audit kepada IT. Ada dua surat sudah dikirimkan ke KPU dan terakhir ada surat ke Bawaslu untuk meminta KPU menindaklanjuti atau melakukan audit,” lanjutnya menjelaskan.
Bentuk kecurangan itu, dikatakan Bambang, sebenarnya memiliki tiga jenis yang berbeda bila dikategorikan. Yang pertama yaitu seluruh kecurangan yang berkaitan dengan angka.
“Ada yang berupa kekhilafan, ada yang berupa kesengajaan. Itu semuanya angka. Sebagai contoh di luar negeri, saya masuk di Malaysia, di Kinibali disitu ada angka yang fantastis. Saya masih ingat nomor 1 kalau tidak salah cuma dapat 22, nomor 2 dapat 77, nomor 3 dapat 36,” kata dia.
Namun rupanya data tersebut membuat pihaknya terkejut, lantaran ada perbedaan yang cukup signifikan untuk perolehan suara bagi Paslon nomor dua dan tiga.
“Tapi di hasilnya,nomor satu alhamdullilah 22, nomor dua 8.077 dan nomor tiga 80.032. Jadi kebayang angka itu fantastis sekali,” tuturnya.
Usai angka tersebut dikeluarkan, Bambang pun menyoroti soal sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang buru-buru melakukan revisi terhadap hasil perolehan suara untuk ketiga Paslon. Lantaran adanya penemuan data tersebut, membuat Timnas AMIN menduga soal adanya praktik kecurangan yang telah tersebar secara luas.
“Bisa jadi kecurangan itu tersebar, berserak. Jadi angka nya itu nggak main-main. Ini ada yang ribuan dan puluhan ribu, nggak masuk akal. Ketidakwarasan itu terjadi pada angka,” pungkas dia.