Pilkada News – H Herman Deru dan H Mawardi Yahya (HD-MY), diprediksi akan kembali berpasangan untuk maju ke Sumsel Satu di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang.
Hal ini berdasarkan data dari Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI). Menurut survei yang dilakukan, tingkat kepuasan masyarakat terlihat saat HD-MY melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
“Survei yang kita lakukan adalah memotret tingkat kepuasaan penangulangan Covid-19,” ungkap Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, MIKom, Pol, Kamis 6 Oktober 2022.
Dijelaskan Arianto, tingkat keinginan responden yang menginginkan kembali HD-MY berpasangan untuk memimpin Sumsel sebesar 69,8 persen.
Sementara, responden yang tidak menginginkan kembali berpasangan 16,4 persen. Lalu, yang belum memberikan jawaban 7 persen, dan tidak tahu atau rahasia 6,8 persen.
“Bisa dikatakan potensi besar kembalinya HD-MY untuk berpasangan mencapai 73 persen atau sudah tembus diangka 70 persen,” kata Arianto.
Secara statistik lanjut Arianto, tingkat keinginan untuk kembali berpasangan HD-MY angkanya signifikan.
Hal ini dikarenakan tingginya popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas HD-MY yang sampai saat ini masih memimpin di rangking pertama diantara calon Gubernur dan Wakil Gubernur lainnya.
“Tingginya apresiasi masyarakat untuk kembali berpasangan HD-MY juga tidak terlepas dari tarikan elektoral dari masing-masing nama tersebut,” tuturnya.
Baca Juga : Anies Pernah Janji Tak jadi Capres Bila Prabowo Maju, NasDem: Konteksnya Pilkada DKI
Selain itu, kedua pasangan sering terjun langsung ke masyarakat dalam erbagai kegiatan, baik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Basis massa HD-MY saat ini sudah merambah seluruh 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
“Gabungan elektabilitas baik dari Herman Deru maupun dari Mawardi Yahya saling menguatkan. Tingkat keinginan masyarakat untuk mengapresiasi kembali berduet di pilkada mendatang cukup besar,” ujarnya.
Lanjutnya, masih ada satu tahun lagi yang harus diselesaikan HD-MY sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan.
Ritme popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas masih bisa berubah. Demikian juga dengan kembalinya untuk berduet kembali pada pilkada mendatang.
“Kalaupun nantinya tidak berpasangan, tentunya temuan survei bisa menjadi acuan bagi kedua pasangan ini. Semua masih bisa berubah dan pilkada masih menyisahkan waktu lebih kurang dua tahun,” terangnya.
Sementara, Survei LKPI diselenggarakan pada 28 September hingga 4 Oktober 2022 di provinsi Sumatera Selatan.
Sampel yang digunakan 820 responden (82 desa/kelurahan) yang tersebar secara proporsional di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling dengan marjin of error lebih kurang 3,5 persen, dan selang kepercayaan 95 persen.
Baca Juga :RK Nilai Pilpres 2024 Tidak Bisa Ditebak, Bicara Pengalaman 2 Kali Pilkada
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari pilkadanews.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.