Site icon Informasi Pilkada

Cerita Pecah Belah PPP Kini di Bawah Satu Bendera Ka’bah

Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dulu pernah dilanda dualisme kepemimpinan. Kini partai berlambang Ka’bah itu telah menjadi satu kubu usai Kemenkumham menetapkan SK kepengurusan.

PPP pernah menghadapi kemelut konflik internal. Konflik ini bermula ketika Ketum PPP saat itu, Suryadharma Ali, menyatakan dukungannnya kepada Prabowo Subianto yang menjadi capres 2014. Benih-benih perpecahan pun muncul.

Konflik internal PPP pecah. Elite PPP di bawah kepemimpinan Waketum Emron Pangkapi langsung menggoyang kepemimpinan Suryadharma. Konflik ini memakan korban Suryadharma memecat sejumlah elite PPP, antara lain Waketum Suharso Monoarfa, Sekjen Romahurmuziy, dan empat ketua DPW yang dituding jadi biang kerok ‘pemberontakan’.

Lalu, Djan Faridz menjadi salah satu aktor dari dualisme kepemimpinan di tubuh PPP.

Baca : Menkum HAM: Pemerintah Sepakat RUU Pemilu Ditarik dari Prolegnas 2021

Pada 2 November 2014, Djan Faridz terpilih menjadi Ketum PPP menggantikan Suryadharma Ali. Padahal di satu sisi ada pula muktamar PPP di Surabaya yang memenangkan Rohamurmuziy sebagai Ketum PPP.

Menkumham mengembalikan kepengurusan PPP ke hasil muktamar VII Bandung. Kemudian terjadi muktamar islah 2016. Namun Djan Faridz menggugat dan menang di tingkat PTUN. Namun di PTUN dan Kasasi MA, Djan faridz kalah.

Kendati demikian, pada 2018 Djan Faridz mengundurkan diri sebagai Ketum PPP. Djan resmi melayangkan surat pengunduran diri pada Rapat Pleno PPP Muktamar Jakarta yang digelar pada 29 Juli 2018.

Posisi Djan Faridz kemudian digantikan oleh Humphrey Djemat. Keputusan tersebut diambil melalui pembahasan yang panjang dalam rapat pleno.

Djan Faridz pun lama tak terdengar. Sampai pada akhirnya, PPP memutuskan untuk islah Desember 2019 saat kepemimpinan kubu Romi dipimpin oleh Suharso Monoarfa.

Kini, semua telah menjadi satu kubu. Kemenkumham telah menetapkan SK kepengurusan PPP periode 2020-2025. PPP akan segera mengkonsolidasi internal partai untuk persiapan Pemilu 2024.

“Ya benar. Alhamdulillah SK PPP sudah terbit. Selanjutnya PPP akan melakukan konsolidasi internal untuk menata organisasi dan mempersiapkan Pemilu 2024,” kata Ketua DPP PPP Acmad Baidowi (Awiek) ketika dimintai konfirmasi, Rabu (10/3/2021).

Awiek mengatakan PPP akan segera melakukan rekrutmen caleg tahun depan. Rencananya PPP akan menggelar rapimnas Jumat pekan ini.

“Tahun depan PPP sudah memulai rekrutmen caleg sehingga diharapkan sudah ada long list sejak 2022. Sehingga sedari awal sudah disiapkan calon-calon di setiap dapil. Rencananya hari Jumat PPP akan menggelar rapimnas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha meminta, dengan pengesahan SK kepengurusan ini, semua kader dapat segera bekerja untuk menghadapi Pemilu 2024. Dia menargetkan PPP mencapai 3 besar pemenang pemilu.

“Kami mesti kerja keras untuk konsolidasi menghadapi Pemilu Legislatif, Pilpres, dan Pilkada tahun 2024 agar PPP kembali Jaya, paling tidak kita berharap mencapai tiga besar pemenang pemilu,” ujarnya.

Exit mobile version