Jakarta – Sikap sejumlah partai politik soal tarik-ulur jadwal Pilkada berikutnya berubah usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan parpol pendukungnya. Bagaimana petanya sekarang?
Dirangkum detikcom, Minggu (31/1/2021), saat ini sikap 9 fraksi terbelah. Ada 6 fraksi yang mendukung Pilkada 2024 dan tiga fraksi tetap ingin pilkada di tahun 2022.
Ini merupakan pemetaan sikap terbaru usai Presiden Jokowi membahas wacana revisi UU Pemilu dengan memanggil mantan juru bicara TKN-nya pada Kamis (28/1). Pertemuan Jokowi itu diungkap oleh Arsul Sani, yang merupakan Waketum PPP.
Arsul mengatakan Presiden Jokowi mengundang para eks jubir TKN dalam rangka melakukan pertemuan rutin. Menurutnya, pertemuan itu dihadiri oleh 15 orang dari PDI Perjuangan, PPP, Golkar, NasDem, PKB, dan Hanura.
Arsul Sani mengatakan Presiden Jokowi meminta agar para parpol di parlemen benar-benar mempertimbangkan soal revisi UU Pemilu. Terlebih, di tengah pandemi COVID-19 masih banyak persoalan yang masih belum benar-benar pulih.
Menurut Arsul, Presiden Jokowi ingin setiap parpol serius memikirkan segala kepentingan terkait pelaksanaan pilkada. Jokowi, dikatakan Arsul, ingin setiap partai memerhatikan manfaat dan mudarat jika pilkada digelar lebih cepat dari UU Pemilu saat ini.
“Jadi intinya Presiden meminta agar dikaji betul dari berbagai kepentingan, tentunya kepentingan bangsa dan negara, manfaat dan mudaratnya ada Pilkada lagi yang lebih cepat dari pada yang sudah ditetapkan dalam UU yakni akhir tahun 2024,” ungkapnya.
Seperti diketahui, UU Pemilu saat ini mengatur Pilkada berikutnya dilakukan serentak pada 2024. Namun, muncul wacana revisi UU Pemilu yang salah satu isinya adalah Pilkada berikutnya menjadi tahun 2022. Sejumlah pengamat berspekulasi bahwa penentuan jadwal Pilkada berikutnya ini akan berdampak pada kontestasi Pilpres 2024.
Kembali ke pertemuan Jokowi dan para pendukungnya, ada parpol yang kemudian mengubah sikap soal jadwal Pilkada, tapi ada juga yang tetap.
Berikut ini sikap 9 partai politik terkini terkait Pilkada 2024: