Liputan6.com, Jakarta – Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil surveinya. Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad menjabarkan bahwa kelompok penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi cukup banyak yang tak turut serta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Tercatat, 46 persen kelompok masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi mengaku tidak memilih. Artinya hanya 54 persen saja yang ikut mencoblos dalam Pilkada 9 Desember lalu.
“Dari sisi pendidikan kita lihat masyarakat yang berpendidikan SLTP dan setingkat SLTA itu jauh lebih dominan tingkat partisipasi dibanding tingkat pendidikan yang lain,” kata Saidiman dalam rilis hasil survei SMRC, Kamis (17/12/2020).
Jika dibandingkan dengan angka partisipasi kelompok masyarakat tamatan SLTA dan SLTP pada Pilkada kemarin, maka angka tersebut terpaut cukup jauh.
“Angka partisipasi kelompok penduduk lulusan SLTP dan SLTA pada Pilkada 2020 masing-masing 88 dan 85 persen,” ungkapnya.